Penggunaanpendekatan struktural dalam peelitian ini dimaksudkan menganalisis cerpen Rembulan dari segi unsur intrinsik pembangun karya sastra. Adapun yang termasuk unsure-unsur inrtrinsik yang membangun struktur cerita dalam sebuah cerpen, menurut Putu Arya Tirtawirya adalah 1). Tema, 2). Plot, 3). Setting, 4). Susunan cerita, 5).
Dalamsebuah cerpen, tema bisa disamakan dengan pondasi tetapi ia bisa saja hanya menyampaikan sebuah masalah kehidupan dan akhirnya terserah pembaca untuk menyikapi dan diperhatikan adalah pengarang harus netral dengan "aku" dan "saya"nya. 2. Sudut pandang orang ketiga, biasanya pengarang menggunakan tokoh "ia", atau
Ada2 cara pengarang dalm menyampaikan nilai cerpen, yaitu: 1. Secara tersurat : secara langsung dan jelas, misalnya: Salah Asuhan oleh Abdul Muis. 2. Tema adalah topik cerita atau hal yang dibicarakan dalam sebuah novel. Tema mendasari penulisan dalam sebuah novel. Tanpa tema sebuah novel menjadi tidak terarah, penulisannya atau ceritanya
Ada8 unsur intrinsik novel yang secara umum sama juga dengan unsur intrinsik cerpen. Tema dalam novel adalah gagasan utama yang menjiwai seluruh cerita novel. Tema pun melandasi dan melatarbelakangi cerita novel secara keseluruhan. Sudut pandang orang pertama yaitu cara pengarang menyampaikan cerita sebagai orang pertama. Ciri-cirinya
Novel Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang yang tertulis dan naratif . Umumnya sebuah novel bercerita tentang tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
robbi laa tadzarni fardan wa anta khoirul waaritsin. Apa itu cerpen? Seperti apa contoh cerpen dan bagaimana cara menganalisisnya? Yuk, jawab rasa penasaranmu tentang cerpen dengan membaca artikel Bahasa Indonesia kelas 11 ini! — Ketika memasuki kelas 11 SMA semester 1, dalam pelajaran Bahasa Indonesia kamu akan bertemu dengan topik-topik pelajaran yang sangat menyenangkan. Mengapa? Karena kamu akan banyak belajar mengenal dan memahami lebih dalam tentang cerpen, pantun, juga cerita-cerita nonfiksi lainnya. Apalagi untuk kamu yang gemar membaca, menulis, berimajinasi, dan memikirkan banyak hal, tulisan seringkali menjadi media yang sangat cocok untuk mengungkapkan dan mengekspresikan perasaan serta pemikiran. Nah, salah satu bentuk tulisan atau karya sastra yang akan kita bahas di sini adalah cerpen. Pasti kamu udah familiar kan dengan cerpen? Tapi, apakah kamu tahu bedanya cerpen dengan novel? Meskipun agak mirip-mirip, cerpen dan novel memiliki perbedaan yang cukup signifikan, lho! Pengertian Cerpen Cerpen itu singkatan dari cerita pendek. Nah, cerita pendek atau cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa fiksi. Bedanya sama novel, cerita di dalam cerpen cenderung lebih padat dan biasanya tidak memiliki banyak tokoh. Yaa.. kalau orang-orang bilang, kita hanya butuh sekali duduk untuk menyelesaikan satu cerita pendek. Hmm, mungkin bisa dicoba. Siapa saja bisa membuat cerita pendek. Termasuk kamu yang masih duduk di bangku sekolah. Kehidupan di sekolah tentunya sangat menarik, dong! Banyak kejadian-kejadian menarik yang bisa kamu ekspresikan ke dalam sebuah cerita pendek. Entah itu cerita tentang tingkah lucu temanmu semasa SMA, cerita tentang guru tegas dan guru jenaka yang selalu membuatmu ingat pada dirinya, atau bahkan cerita-cerita manis yang mungkin, ketika kamu malu mengekspresikannya, kamu bisa mewakilinya dengan menciptakan tokoh pada sebuah cerita pendek. Itu menarik banget! Tips Membuat Cerpen Lalu, bagaimana cara membuat cerpen? Eits, membuat cerpen juga ada tekniknya, lho! Kamu bisa berkonsultasi dengan guru Bahasa Indonesiamu di sekolah, terus kalau di rumah, bisa sambil buka aplikasi Ruangguru dan nonton video belajarnya di ruangbelajar. Sebenarnya, nggak banyak kok, yang harus dipelajari dalam membuat sebuah cerpen. Kamu cukup memahami fungsi, unsur intrinsik, dan unsur ekstrinsik cerpen. Lalu, kamu bisa membuat kerangka cerita dan mulai menulisnya. Setelah jadi, kamu bisa konsultasikan lagi ke gurumu di sekolah. Kalau menurut beliau oke, tinggal diterbitin deh, di blog pribadi. Atau bisa juga dikirim ke media-media. Nah, kalau kamu sudah paham tentang dasar-dasar cerpen, kamu juga perlu membaca banyak referensi cerita untuk menambah kosakatamu. Untuk membuat cerpen, kamu juga harus memahami isi dalam sebuah cerita yang dibuat oleh orang lain. Maka dari itu, di sini kita juga akan membahas tentang analisis cerpen, ya! Baca Juga Yuk, Ketahui Jenis-Jenis Buku Nonfiksi! Ciri-Ciri Cerpen Cerpen memiliki beberapa ciri-ciri. Di antaranya yaitu 1. Terfokus pada 1 tokoh 2. Ceritanya tidak lebih dari kata 3. Memiliki puncak masalah 4. Terdapat solusi atau penyelesaian masalah 5. Ceritanya padat dan langsung tertuju pada tujuan 6. Alur yang singkat membuat cerpen tidak memiliki tokoh yang banyak 7. Latar ceritanya terbatas Fungsi Cerpen Cerpen juga punya fungsi, lho! Apa aja sih, fungsi cerpen? Coba perhatikan infografik berikut! 1. Fungsi Rekreatif Cerpen berfungsi untuk memberikan rasa senang, gembira, dan menghibur bagi seluruh pembacanya. 2. Fungsi Estetis Cerpen memiliki fungsi untuk memberikan keindahan bagi pembaca karya sastra. 3. Fungsi Moralitas Cerpen dapat memberikan nilai-nilai moral kepada pembaca, sehingga mendapat pengetahuan tentang hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk. 4. Fungsi Didaktif Cerpen dapat mengarahkan dan mendidik para pembaca dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan di dalam cerita. 5. Fungsi Relegiusitas Cerpen mengandung nilai-nilai yang terdapat pada ajaran agama yang bisa dijadikan teladan bagi para pembacanya. Selain kelima fungsi tersebut, cerpen juga memiliki fungsi-fungsi lainnya, tergantung dari maksud dan tujuan pengarang ketika menulis cerpen. Baca Juga Apa Saja Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen? Cari Tahu Yuk! Rehat sebentar yuk! Sebelum lanjut ke materi struktur cerpen, sudah tahu belum kalau di aplikasi Ruangguru sekarang ada fitur baru, yaitu AdaptoX. Kamu bisa belajar sambil bermain game interaktif seru sesuai dengan materi yang sedang kamu pelajari. Cobain, yuk! Struktur Cerpen Struktur cerpen terdiri 6 bagian, yaitu abstrak, orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda. Nah, untuk penjelasan lebih lengkapnya, ada di bawah ini, ya! 1. Abstrak Abstrak merupakan bagian cerpen yang menggambarkan keseluruhan isi cerita. 2. Orientasi Orientasi cerpen berisi penentuan peristiwa yang menciptakan gambaran visual dari latar, atmosfer, dan waktu dari cerita. Di bagian ini, kamu juga akan menemukan pengenalan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh. 3. Rangkaian Peristiwa Lalu, pada bagian ini, kisah akan berlanjut melalui serangkaian peristiwa satu ke peristiwa lainnya yang tidak terduga. 4. Komplikasi Kemudian, cerita akan bergerak menuju konflik atau puncak masalah, pertentangan, atau kesulitan-kesulitan bagi para tokohnya yang memengaruhi latar waktu dan karakter. 5. Resolusi Terakhir, pada bagian ini, akan menceritakan solusi dari masalah atau tantangan yang dicapai. Kamu juga akan mengetahui bagaimana cara pengarang mengakhiri cerita. 6. Koda Koda merupakan komentar akhir terhadap keseluruhan isi cerita. Bagian ini juga bisa disebut simpulan cerpen. Oke, setelah kita mengetahui pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan struktur cerita pendek, nggak afdhol kalo kita nggak menganalisis contoh cerpen, nih! Baca Juga Analisis Unsur Ekstrinsik Cerpen, Ada Apa Saja Ya? Contoh Cerpen Singkat Oke, di sini kamu bisa membaca contoh cerpen cerita pendek terlebih dahulu, kemudian kita analisis bersama berdasarkan strukturnya. Baca baik-baik, dan nikmati alur ceritanya, ya! Tikus dan Manusia Karangan Jakob Sumardjo Entah bagaimana caranya tikus itu memasuki rumah kami tetap sebuah misteri. Tikus berpikir secara tikus dan manusia berpikir secara manusia, hanya manusia-tikus yang mampu membongkar misteri ini. Semua lubang di seluruh rumah kami tutup rapat sepanjang yang kami temukan, namun tikus itu tetap masuk rumah. Rumah kami dikelilingi kebun kosong yang luas milik tetangga. Kami menduga tikus itu adalah tikus kebun. Tubuhnya cukup besar dan bulunya hitam legam. Pertama kali kami menyadari kehadiran penghuni rumah yang tak diundang, dan tak kami ingini itu, ketika saya tengah menonton film. Tiba-tiba kaki saya diterjang benda dingin yang meluncur ke arah televisi, dan saya lihat tikus hitam besar itu berlari kencang bersembunyi di balik rak buku. Jantung saya nyaris copot, darah naik ke kepala akibat terkejut, dan otomatis kedua kaki saya angkat ke atas. Baru kemudian muncul kemarahan dan dendam saya. Saya mencari semacam tongkat di dapur, dan hanya saya temukan sapu ijuk. Sapu itu saya balik memegangnya dan menuju ke arah balik rak saya amat kebelet memukul habis itu tikus. Namun, tak saya lihat wujud benda apa pun di sana. Mungkin begejil item telah masuk rak bagian bawah di mana terdapat lubang untuk memasukkan kabel-kabel pada televisi. Untuk memeriksanya, saya harus mematikan televisi dulu. Saya takut kalau tikus keparat itu menyerang saya tiba-tiba. Imigran gelap rumah itu, saya biarkan selamat dahulu. Saya tidak pernah menceritakan keberadaan tikus itu kepada istri saya yang pembenci tikus, sampai pada suatu hari istri saya yang justru memberitahukan kepada saya adanya tikus tersebut. Berita itu begitu pentingnya melebihi kegawatan masuknya teroris di kampung kami. “Pak, rumah kita kemasukan tikus lagi! Besar sekali! Item!” “Di mana Mamah lihat?” “Di dapur, lari dari rak piring menuju belakang kulkas!” Istri saya cemas luar biasa, menahan napas, sambil mengacung-acungkan pisau dapur ke arah kulkas di dapur. “Sudah satu tahun enggak ada tikus. Rumah sudah bersih. Mengapa tikus masuk rumah kita? Tetangga jauh. Dari mana tikus itu?” “Itu tikus kebun, Mah,” jawab saya santai sambil mengembalikan buku ke rak buku. “Jangan santai-santai saja Pah, cepat lihat kolong kulkas!” Wah, situasi semakin gawat. Saya memenuhi perintah istri saya dengan menyalakan senter ke bagian kolong kulkas. Tidak ada apa pun. Tikus keparat! Ke mana dia menghilang? Sejak itu istri saya amat ketat menjaga kebersihan. Semua piring di rak dibungkus kain, juga tempat sendok. Tudung saji diberati dengan ulekan agar tikus tidak bisa menerobos masuk untuk menggasak makanan sisa. Gelas bekas saya minum malam hari harus ditutup rapat. Tempat sampah ditutupi pengki penadah sampah sambil diberati batu. Strategi kami adalah semua tempat makanan ditutup rapat-rapat sehingga tikus tak akan bisa menerobos. Istri saya memesan dibelikan lem tikus paling andal. Selembar kertas minyak tebal dilumuri lem tikus oleh istri saya dan di tengah-tengah lumuran lem itu ditaruh ampela ayam bagian makan malam saya. Jebakan lem tikus ditaruh di kaki kulkas. Pada malam itu, ketika istri saya tengah asyik menonton sinetron, istri saya tiba-tiba berteriak memanggil saya yang sedang mengulangi membaca di kamar kerja, bahwa si tikus terperangkap. Saya segera menutup buku dan lari ke dapur menyusul istri. Benar, seekor tikus hitam sedang meronta-ronta melepaskan diri dari kertas yang berlem itu. “Mana pukul besi?!” saya panik mencari pukul besi yang entah disimpan di mana di dapur itu. “Jangan dipukul Pah!” “Lalu bagaimana?” Saya menjawab mendongkol. “Selimuti dengan kertas koran. Bungkus rapat-rapat. Digulung supaya seluruh lem lengket ke badannya.” “Lalu diapakan?” Saya semakin dongkol. “Buang di tempat sampah!” “Aah, mana pukul besi?”Kedongkolan memuncak. “Nanti darahnya ke mana-mana! Bungkus saja rapat-rapat!” Saya mengalah. Ketika tikus itu akan saya tutupi kertas koran, matanya kuyu penuh ketakutan memandang saya. Ah, persetan! Saya menekan rasa belas kasihan saya. Tikus saya bungkus rapat-rapat, lalu saya buang di tong sampah di depan rumah, sambil tak lupa memenuhi perintah istri saya agar penutupnya diberati batu. Siang harinya sepulang dari mengajar, istri saya terbata-bata memberi tahu saya bahwa tikus itu lepas ketika Mang Maman tukang sampah mau menuangkan sampah ke gerobaknya. Cerita Mang Maman, ada tikus meloncat dari gerobak sampahnya dan lari ke kebun sebelah dengan terbungkus kertas coklat. Cerita lepasnya tikus ini beberapa hari kemudian diperkuat oleh Bi Nyai, pembantu kami, bahwa dia melihat tikus hitam yang belang-belang kulitnya. Geram juga saya, dan diam-diam saya membeli dua jebakan tikus. Ketika mau saya pasang malam harinya, istri saya keberatan. “Darahnya ke mana-mana,” katanya. “Ah, gampang, urusan saya. Kalau kena lantai, saya akan pel pakai karbol,” jawabku. Istri saya mengalah, dan rupanya merasa punya andil bersalah juga. Coba kalau tikus itu dulu kupukul kepalanya, tentu beres. Pada waktu subuh istri membangunkan saya. “Tikusnya kena, Pah!” Memang benar, seekor tikus hitam terjepit jebakan persis pada lehernya. Darah tak banyak keluar. Ketika saya amati dari dekat, ternyata bukan tikus yang kulitnya sudah belang-gundul. “Ini bukan tikus yang lepas itu, Mah!” “Masa?”Ia mendekat mengamati. “Kalau begitu ada tikus lain.” “Mungkin ini istrinya,” celetekku. Ketika mau saya lepas dari jebakan, istri saya melarangnya. “Buang saja ke tempat sampah dengan jebakannya.” Rasa tidak aman masih menggantung di rumah belang itu masih hidup. Dendam kami belum terbalas. Berhari-hari kemudian kami memasang lagi lem tikus dengan bergantiganti umpan, seperti sate ayam, sate kambing, ikan jambal kegemaran saya, sosis, namun tak pernah berhasil menangkap si belang. Bibi mengusulkan agar dikasih umpan ayam bakar. Saya membeli sepotong ayam bakar di restoran padang yang paling ramai dikunjungi orang. Sepotong kecil paha ayam itu dipasang istri saya di tengah lumuran lem Fox, sisanya saya pakai lauk makan malam. Gagasan Bi Nyai ternyata ampuh. Seekor tikus menggeliat-geliat melepaskan diri dari karton tebal yang dilumuri itu benar-benar musuh istri saya, di beberapa bagian badannya sudah tidak berbulu. Kasihan juga melihat sorot matanya yang memelas seolah minta ampun. “Mah, cepat ambil pukul besinya.” Istri saya mengambil pukul besi di dapur dan diberikan kepada saya. Ketika mau saya hantam kepalanya, istri saya melarang sambil berteriak. “Tunggu dulu! Pukul besinya dibungkus koran dulu. Kepala tikus juga dibungkus koran. Darahnya bisa enggak ke mana-mana!” Begitu jengkelnya saya kepada istri yang tidak pernah belajar bahwa tikus yang meronta-ronta itu bisa lepas lagi. “Cepat sana. Cari koran!” bentakku jengkel. “Kenapa sih marah-marah saja?” sahut istri saya dongkol juga. Saya diam saja, tetapi cukup tegang mengawasi tikus yang meronta-ronta semakin hebat itu. Kalau dulu berpengalaman lepas, tentu dia bisa lepas juga sekarang. Akhirnya tikus hitam itu saya hantam tiga kali pada kepalanya. Bangkainya dibuang bibi di tempat sampah. Beberapa hari setelah itu istri saya mulai kendur ketegangannya. Kalau saya lupa menutup kopi nescafe, biasanya dia marah-marah kalau bekas kopi susu itu dijilati tikus, tetapi sekarang tidak mendengar lagi sewotnya. Begitulah kedamaian rumah kami mulai nampak, sampai pada suatu pagi istri saya mendengar sayup-sayup cicit-cicit bunyi bayi tikus! Inilah gejala perang baratayuda akan dimulai lagi di rumah kami. “Harus kita temukan sarangnya! Bayi-bayi tikus itu kelaparan ditinggal kedua orangtuanya. Kalau mati bagaimana? Kalau mereka hidup, rumah kita menjadi rumah tikus!” kata istri. Lalu kami melakukan pencarian besar-besaran. Bagian-bagian tersembunyi di rumah kami obrak-abrik, namun bayi-bayi tikus tidak ketemu. Bayi-bayi itu juga tidak kedengaran tangisnya lagi. “Mungkin ada di para-para. Tapi bagaimana naiknya?” kata saya. “Nunggu Mang Maman kalau ambil sampah siang,” kata istri. Ketika Mang Maman mau mengambil sampah di depan rumah, bibi minta kepadanya untuk naik ke para-para mencari bayi-bayi tikus. “Di sebelah mana, Bu?” tanya Mang Maman. “Tadi hanya terdengar di dapur saja. Mungkin di atas dapur ini atau dekat-dekat sekitar situ,” sahut istri saya. Sekitar setengah jam kemudian Mang Mamang berteriak dari para-para bahwa bayi-bayi tikus itu ditemukan. Mang Maman membawa bayi-bayi itu di kedua genggaman tangannya sambil menuruni tangga. “Ini Bu ada lima. Satu bayi telah mati, yang lain sudah lemas. Lihat, napas mereka sudah tersengal-sengal.” Istri saya bergidik menyaksikan bayi-bayi tikus merah itu. “Bunuh dan buang ke tempat sampah, Mang” kata istri saya. “Ah, jangan Bu, mau saya bawa pulang.” “Mau memelihara tikus?” tanya istri saya heran. “Ah ya tidak Bu. Bayi-bayi tikus ini dapat dijadikan obat kuat,” jawab Mang Maman sambil meringis. “Obat kuat? Bagaimana memakannya?” “Ya ditelan begitu saja. Bisa juga dicelupkan ke kecap lebih dulu.” Setelah memberi upah sepuluh ribu rupiah, istri saya masih terbengong-bengong menyaksikan Mang Maman memasukkan keempat bayi tikus itu ke kedua kantong celananya, sedangkan yang seekor dijinjing dengan jari dan dilemparkan ke gerobak sampahnya. Tikus-tikus tak terpisahkan dari hidup manusia. Tikus selalu mengikuti manusia dan memakan makanan manusia juga. Meskipun bagi sementara orang, terutama perempuan, tikus-tikus amat menjijikkan, mereka sulit dimusnahkan. Perang melawan tikus ini tidak akan pernah berakhir. Saya masih menunggu, pada suatu hari istri saya akan terdengar teriakannya lagi oleh penampakan tikus-tikus yang baru. Baca Juga Kumpulan Contoh Cerpen Singkat & Menarik beserta Strukturnya Analisis Cerpen Bagaimana menurutmu cerita tadi? Apakah menarik? Setelah kamu membacanya, sekarang kita mulai menganalisis contoh cerpen tersebut, yuk! Caranya adalah dengan memperhatikan struktur atau bagian-bagian dari cerpen tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, struktur cerpen sendiri terdiri dari Abstrak, Orientasi, Komplikasi Puncak Konflik, Evaluasi, Resolusi, dan Koda. Kita bahas satu per satu, ya! a. Abstrak Abstrak merupakan bagian cerita yang menggambarkan keseluruhan isi cerita. Kalau keberadaan abstrak dalam cerpen, sebenarnya bersifat opsional, mungkin ada yang menggunakannya mungkin juga tidak. Apalagi, jika kisah dalam cerpen cenderung langsung pada peristiwa-peristiwa penting, tidak bertele-tele, dan langsung terpusat pada konflik utamanya. b. Orientasi Orientasi adalah pengenalan cerita. Pada orientasi ini, biasanya pengarang ingin memulainya dengan menggambarkan penokohan ataupun bibit-bibit masalah yang dialaminya. Contoh orientasi cerpen terdapat pada kutipan berikut ini Kutipan Entah bagaimana caranya tikus itu memasuki rumah kami tetap sebuah misteri. Tikus berpikir secara tikus dan manusia berpikir secara manusia, hanya manusia-tikus yang mampu membongkar misteri ini. Semua lubang di seluruh rumah kami tutup rapat sepanjang yang kami temukan, namun tikus itu tetap masuk rumah. Rumah kami dikelilingi kebun kosong yang luas milik tetangga. Kami menduga tikus itu adalah tikus cukup besar dan bulunya hitam legam. Kutipan tersebut mengenalkan masalah yang dialami tokoh, yakni dengan menggambarkan banyaknya tikus di dalam rumah mereka. c. Komplikasi Puncak Konflik Komplikasi atau puncak konflik adalah bagian cerpen yang menceritakan puncak masalah yang dialami tokoh utama. Masalah itu tentu saja tidak dikehendaki oleh sang tokoh. Bagian ini pula yang paling menegangkan dan memunculkan rasa penasaran pembaca tentang cara sang tokoh di dalam menyelesaikan masalahnya bisa terjawab. Dalam bagian ini, sang tokoh menghadapi dan menyelesaikan masalah itu, kemudian timbul konsekuensi atau akibat-akibat tertentu yang meredakan masalah sebelumnya. Kutipan “Mah, cepat ambil pukul besinya.” Istri saya mengambil pukul besi di dapur dan diberikan kepada saya. Ketika mau saya hantam kepalanya, istri saya melarang sambil berteriak. “Tunggu dulu! Pukul besinya dibungkus koran dulu. Kepala tikus juga dibungkus koran. Darahnya bisa enggak ke mana-mana!” Begitu jengkelnya saya kepada istri yang tidak pernah belajar bahwa tikus yang meronta-ronta itu bisa lepas lagi. “Cepat sana. Cari koran!” bentakku jengkel. “Kenapa sih marah-marah saja?” sahut istri saya dongkol juga. Saya diam saja, tetapi cukup tegang mengawasi tikus yang meronta-ronta semakin hebat itu. Kalau dulu berpengalaman lepas, tentu dia bisa lepas juga sekarang. Akhirnya tikus hitam itu saya hantam tiga kali pada kepalanya. Bangkainya dibuang bibi di tempat sampah. Kutipan tersebut merupakan komplikasi karena pada bagian itulah sang tokoh utama menyelesaikan permasalahannya, yakni dengan melakukan gerakan tangkap tikus bersama-sama istrinya. Pada bagian itu pula timbul ketegangan puncak antartokoh, termasuk implikasinya pada pembaca yang turut terlibat emosi dan rasa penasarannya. Kemudian, hal tersebut terjawab, yakni dengan terkalahkannya tikus-tikus pembawa masalah mereka itu. d. Evaluasi Evaluasi adalah bagian yang menyatakan komentar pengarang atas peristiwa puncak yang telah diceritakannya. Komentar yang dimaksud dapat dinyatakan langsung oleh pengarang atau diwakili oleh tokoh tertentu. Pada bagian ini alur ataupun konflik cerita agak mengendur, tetapi pembaca tetap menunggu implikasi ataupun konflik selanjutnya, sebagai akhir dari ceritanya. Kutipan Beberapa hari setelah itu istri saya mulai kendur ketegangannya. Kalau saya lupa menutup kopi, biasanya dia marah-marah kalau bekas kopi susu itu dijilati tikus, tetapi sekarang tidak mendengar lagi sewotnya. Begitulah kedamaian rumah kami mulai nampak, sampai pada suatu pagi istri saya mendengar sayup-sayup cicit-cicit bunyi bayi tikus! Inilah gejala perang baratayuda akan dimulai lagi di rumah kami. Penggalan cerita di atas merupakan akibat atau implikasi dari peristiwa puncak. Sang istri tokoh utama tidak tegang lagi dengan ulah-ulah tikus itu, kedamaian di rumahnya pun mulai mereka rasakan walaupun itu bukan yang terakhir karena masih ada masalah lain yang tersisa, yakni yang disebut dengan perang Baratayuda, pencarian habis-habisan terhadap sisa-sisa dan sarang-sarang tikus. e. Resolusi Resolusi merupakan tahap penyelesaian akhir dari seluruh rangkaian cerita. Bedanya dengan komplikasi, pada bagian ini ketegangan sudah lebih mereda. Dapat dikatakan pada bagian ini hanya terdapat masalah-masalah kecil yang tersisa yang perlu mendapat penyelesaian. Kutipan Istri saya bergidik menyaksikan bayi-bayi tikus merah itu. “Bunuh dan buang ke tempat sampah, Mang” kata istri saya. “Ah, jangan Bu, mau saya bawa pulang.” “Mau memelihara tikus?” tanya istri saya heran. “Ah ya tidak Bu. Bayi-bayi tikus ini dapat dijadikan obat kuat,” jawab Mang Maman sambil meringis. “Obat kuat? Bagaimana memakannya?” “Ya ditelan begitu saja. Bisa juga dicelupkan ke kecap lebih dulu.” Setelah memberi upah sepuluh ribu rupiah, istri saya masih terbengong-bengong menyaksikan Mang Maman memasukkan keempat bayi tikus itu ke kedua kantong celananya, sedangkan yang seekor dijinjing dengan jari dan dilemparkan ke gerobak sampahnya. Kutipan tersebut menceritakan penyelesaian masalah, sebagai akhir dari konflik utama, tidak lagi ada ketegangan di dalamnya. Semua masalah pun dianggap tuntas dengan dimasukkannya anak-anak tikus ke dalam kantong celana Mang Maman dan sebagiannya lagi dibuang ke gerobak sampah dengan entengnya. f. Koda Koda merupakan komentar akhir terhadap keseluruhan isi cerita. Bagian ini dapat juga diisi dengan simpulan tentang hal-hal yang dialami tokoh utama. Kutipan Tikus-tikus tak terpisahkan dari hidup selalu mengikuti manusia dan memakan makanan manusia juga. Meskipun bagi sementara orang, terutama perempuan, tikus-tikus amat menjijikkan, mereka sulit dimusnahkan. Perang melawan tikus ini tidak akan pernah berakhir. Saya masih menunggu, pada suatu hari istri saya akan terdengar teriakannya lagi oleh penampakan tikus-tikus yang baru. Dalam penggalan cerita tersebut, pengarangnya mengomentari bahwa perang manusia melawan tikus tidak akan pernah berakhir. Tikus-tikus tetap akan menguntit manusia selama makanannya itu tetap ada, tidak terkecuali pada istrinya yang pada saat-saat tertentu akan merasa terancam lagi oleh penampakan tikus-tikus baru lainnya. Bagian-bagian cerita pendek itu merupakan bentuk struktur umum. Artinya sangat mungkin keberadaan cerpen-cerpen lainnya tidak memiliki struktur seperti itu. Hal ini terkait dengan kreativitas dan kebebasan yang dimiliki oleh setiap pengarang dalam berkarya. Nah, kebebasan itu biasa disebut sebagai Licentia Poetica. Baca Juga Contoh Teks Eksplanasi berdasarkan Strukturnya Itu semua adalah gambaran dalam menganalisis sebuah cerpen. Ada banyak struktur dalam cerpen yang kalau kita urutkan, bisa kita pahami cara pengarang dalam membuat sebuah tulisan cerita yang menarik dan imajinatif. Bagaimana? Sekarang kamu sudah paham kan apa itu cerpen dan bagaimana cara menganalisis contoh cerpen berdasarkan strukturnya? Sebenarnya masih banyak lho, teknik-teknik yang bisa digunakan dalam menganalisis sebuah cerpen. Kalau kamu ingin jago membuat cerpen yang menarik dan disenangi banyak pembaca, mulailah memahaminya dan mulailah menulis. So, untuk mendapatkan banyak pengetahuan tentang cerpen, selain dari guru di sekolahmu, kamu juga bisa menonton video belajar di ruangbelajar. Setelah itu, kamu bisa konsultasikan deh, ke gurumu! Jadi, selamat belajar dan menulis cerpen! Referensi Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Artikel ini telah diperbarui pada 15 November 2022.
- Cerita pendek cerpen merupakan salah satu bentuk dari karya sastra. Cerpen juga merupakan prosa fiksi yang menceritakan suatu peristiwa istimewa yang dialami oleh tokoh utamanya. Cerpen dianggap lebih sederhana dibandingkan dengan novel. Hal ini disebabkan jalan ceritanya lebih singkat dan tidak serumit novel. Biasanya cerpen akan berakhir di klimaks yang singkat. Penulisannya juga lebih padat sehingga mudah dimengerti oleh pembacanya. Pengertian Cerita Pendek Sebagaimana dicatat Khotimatul Husna dalam buku Menulis Itu Mudah Panduan Praktis Menjadi Penulis Handal 2010142, Sumardjo mengungkapkan bahwa cerita pendek adalah seni, keterampilan menyajikan cerita, yang di dalamnya merupakan satu kesatuan bentuk utuh, menunggal, dan tidak ada bagian-bagian yang tidak perlu, tetapi juga ada bagian yang terlalu banyak. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian cerpen adalah cerita fiksi rekaan yang mengisahkan tokoh dan karakternya serta memiliki cakupan ide yang tunggal. Ciri-Ciri Cerita Pendek Sri Sutarni dalam buku Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X 200820 menyatakan, ada beberapa hal yang menjadi ciri-ciri sebuah cerpen. Salah satunya adalah unsur instrinsik. Unsur instrinsik ini dibagi menjadi beberapa bagian Tema Cerpen Tema merupakan pokok cerita atau ide pokok yang mendasari cerita. Tema cerpen umumnya berkaitan dengan kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini membuat sebuah cerpen menarik untuk dibaca. Sudut Pandang Cerpen Sudut pandang dalam cerpen berkaitan dengan cara penulis menyampaikan karyanya. Biasanya dapat dilihat dari cara penulis menggunakan kata ganti orang pertama atau dia menjadi pengamat di luar cerpen dengan menggunakan kata ganti orang ketiga. Tokoh dan Penokohan Cerpen Tokoh dan penokohan merupakan dua hal yang menjadi penggerak dalam sebuah cerpen. Tokoh merupakan pelaku, sementara penokohan adalah penilaian karakter terhadap pelaku tersebut. Latar Cerpen Latar cerpen tidak hanya berkaitan dengan tempat di mana peristiwa dalam cerpen terjadi. Akan tetapi juga berkaitan dengan waktu dan suasana. Alur Cerpen Rangkaian peristiwa dalam cerpen dinamakan alur. Alur ini juga dibedakan lagi menjadi tiga, yaitu alur maju, mundur, dan alur campuran. Amanat Cerpen Sebuah cerpen bukan hanya memiliki tujuan sekadar untuk menghibur. Cerpen juga membawa pesan moral. Pesan moral ini dinamakan sebagai amanat cerpen, sehingga membuat cerpen menjadi lebih bermanfaat bagi pembacanya. Baca juga Apa Itu "Amanat" dalam Cerpen, Novel, Pantun Penjelasan & Contoh Mengenal Sudut Pandang Orang Pertama-Ketiga dalam Novel & Cerpen Apa Itu Tokoh & Penokohan dalam Cerpen, Drama dan Novel? - Pendidikan Kontributor Abraham WilliamPenulis Abraham WilliamEditor Alexander Haryanto
Jakarta - Ciri-ciri cerpen antara lain ceritanya fiktif atau rekaan, fokus pada satu aspek cerita dan mengungkapkan masalah yang penting saja. Cerpen atau cerita pendek merupakan prosa fiksi yang menceritakan tentang suatu peristiwa yang dialami oleh tokoh utama. Seperti namanya, cerpen lebih sederhana daripada termasuk dalam sastra populer. Karya sastra ini terdiri dari satu inti kejadian yang dikemas dengan cerita yang padat. Satu cerpen akan habis dibaca dalam sekali duduk CerpenDikutip dari buku Bahasa Indonesia untuk SMP oleh Asep Juanda 2017 berikut ciri-ciri cerpen secara umum1. Ceritanya fiktif atau rekaan2. Fokus pada satu aspek cerita3. Mengungkapkan masalah yang penting saja4. Menyajikan peristiwa dengan cermat dan jelas5. Ceritanya pendek atau singkat6. Menggunakan bahasa yang tajam, sugestif, dan provokatif atau menarik perhatian7. Tokoh yang ditampilkan terbatas sekitar 1-3 orang sajaUnsur-unsur Intrinsik CerpenDikutip dari buku Bahasa Indonesia untuk SMA Kelas X oleh Sutarni & Sukardi 2008, terdapat 6 unsur intrinsik yang ada dalam cerpen, di antaranya sebagai berikut1. TemaTema merupakan gagasan atau ide pokok yang mendasari suatu cerita. Umumnya tema berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Tema menjadi salah satu penentu cerpen menarik untuk Sudut pandangSudut pandang berkaitan dengan cara penulis dalam menyampaikan cerita penempatan diri. Secara garis besar, sudut pandang dibagi menjadi tiga, yaitu sudut pandang orang pertama aku, saya, kami, sudut pandang orang ketiga dia, ia, mereka, dan sudut pandang campuran. Dalam cerpen biasanya menggunakan sudut pandang orang pertama atau Tokoh dan penokohanTokoh merupakan pelaku dalam cerita, sedangkan penokohan merupakan cara pengarang dalam menampilkan tokoh tersebut. Tokoh dibagi menjadi tiga yaitu tokoh antagonis menentang, protagonis mendukung, dan tritagonis membantu antagonis maupun protagonis.4. LatarLatar atau setting merupakan tempat kejadian peristiwa dalam cerpen tersebut. Setting juga berkaitan dengan waktu dan suasana. Jadi, dapat dipahami bahwa latar menjadi dasar dalam peristiwa secara AlurAlur adalah rangkaian cerita. Alur dibedakan menjadi tiga, yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Alur maju menceritakan peristiwa dari masa lampau maju ke masa kini. Sedangkan, alur mundur digunakan untuk menceritakan peristiwa masa kini yang mundur ke masa AmanatAmanat merupakan pesan yang terkadung dalam cerita. Setiap cerpen biasanya membawa pesan moral yang dapat dipelajari oleh pembaca. Amanat inilah yang menjadikan cerpen memiliki makna mengandung nilai-nilai yang relevan dengan kehidupan di masyarakat. Di antaranya nilai budaya, sosial, moral, agama, dan estetika. Simak Video "Putri Ariani Dapat Beasiswa ke The Juilliard School" [GambasVideo 20detik] erd/erd
Dalam penulisan, tema cerpen ibaratkan pondasi dari sebuah Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, pengertian tema adalah pokok pikiran atau dasar cerita yang dipercakapan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dan sebagainya.Pengertian tema adalah suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan tentunya memiliki sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan tema harus dimiliki dalam penulisan cerpen, puisi, novel, karya tulis, dan berbagai macam tulisan juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah temanya menarik, akan memberikan nilai lebih pada tulisan kita ketahui lebih lanjut pengertian tema cerpen hingga cara Juga 7+ Pilihan Tempat Nongkrong di Pekanbaru yang Kekinian!Apa Itu Tema Cerpen?Foto tema cerpen Ilustrasi Membaca Cerpen Orami Photo StockCerita pendek atau cerpen adalah karya fiksi singkat yang isinya biasanya padat dan langsung kepada inti cerita, serta biasanya ditulis dalam bentuk fabel, dongeng, dan perumpamaan adalah contoh tradisi mendongeng lisan yang membantu terbentuknya cerita pendek kebanyakan berfokus pada satu kejadian tertentu atau spesifik dan terdiri dari beberapa pemeran ada panjang maksimum dari cerpen, tetapi rata-rata panjang cerita pendek adalah seribu hingga 10 ribu juga yang menyebutkan cerpen sebagai karya yang memiliki panjang sampai 20 ribu penulis dan kritikus memperdebatkan panjang cerita pendek sepanjang sejarah sastra, sebagian besar setuju dengan minimal dan maksimal fiksi yang lebih pendek dari kata dianggap sebagai fiksi karya yang lebih panjang dari 10 ribu kata biasanya disebut sendiri merupakan salah satu unsur intrinsik dari sebuah cerpen adalah ide, pokok masalah yang mendasari sebuah ada yang secara jelas dikemukakan, ada yang secara samar-samar, dan ada yang secara implisit atau karya sastra seperti cerpen pasti mempunyai sebuah tema ini sendiri dapat diibaratkan merupakan garis besar sebuah terbagi menjadi dua macam, yaituTema mayor Tema yang merupakan pusat pikiran cerita atau karya minor Tema yang dilihat dari sudut pandang lain, misalnya dari kejadiankejadian yang ada dalam mayor dapat terdiri atas beberapa tema minor. Tema dapat pula merupakan amanat atau Juga Ini Dia 9 Manfaat Edamame yang Baik untuk Kesehatan serta Efek SampingnyaMacam-Macam Tema CerpenFoto 1 bacabuku Foto Ilustrasi Membaca Tema Cerpen Orami Photo StockSampai saat ini masih banyak yang keliru antara tema cerpen, judul, dan tema cerpen sendiri adalah pokok pikiran atau dasar cerita inti utama atau pokok dari seluruh tulisan yang hendak disampaikan dan bisa dengan tema, topik adalah pokok dan dasar diskusi, bicara, atau ceramah yang disesuaikan dengan judul, adalah kepala karangan dari cerpen memiliki cakupan yang lebih luas daripada topik, sedangkan judul adalah cakupan yang lebih ini macam-macam tema cerpen1. Tema JasmaniahTema jasmaniah merupakan tema yang berhubungan atau pun terfokus pada permasalahan kondisi fisik tema cerpen ini biasanya menyangkut beberapa hal yang ada di dalam tubuh manusia seperti molekul, jasad, perasaan, tubuh, dan contoh tema yang jasmaniah adalah mengenai perasaan Tema SosialTema sosial adalah tema cerpen yang berkaitan erat dengan berbagai macam hal yang berbau urusan tema cerpen ini, pengarang cerita biasanya menjelaskan berbagai macam hal, yaituBerkaitan dengan urusan kehidupan masyarakatInteraksi manusia dengan lingkungan sekitarnyaPermasalahan sosialBaca Juga Main ke Taman Ismail Marzuki, Wajah Baru dengan Tampilan Modern3. Tema KetuhananTema Ketuhanan adalah tema cerpen yang berkaitan erat dengan kekuasaan Tuhan yang tampak dalam setiap aktivitas tema cerpen ini biasanya dijabarkan oleh pengarang cerita dengan menunjukkan berbagai macam hal-hal magis yang berada di luar akal manusia, sepertiKejadian kiamatKeajaiban penyembuhan penyakitRoh halus4. Tema OrganikTema organik adalah tema cerpen yang mencakup berbagai macam hal yang berhubungan erat dengan moral dasar manusia seperti hubungan antar pria dan wanita, dan Tema EgoikTema egoik adalah tema cerpen yang berkaitan erat dengan sifat ego tema ini, pengarang cerita biasanya menonjolkan tema dengan berbagai macam bentuk cerita seperti keserakahan atau pun ketamakan Juga Arti Nama Nayla Beserta Referensinya yang Cocok untuk Bayi PerempuanCara Menentukan Tema CerpenFoto tema cerpen Menentukan Tema Cerpen Orami Photo StockMenentukan tema cerpen memang terkadang sulit, tergantung dari jenis tema yang berikut 4 cara menentukan tema cerpen1. Membaca secara MenyuluruhLangkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara membaca sebuah cerita pendek menyeluruh atau sampai akhir dan seluruh ini tidak hanya sekali saja ya, tetapi bisa sampai 2-3 kali sesuai dengan tingkat pemahaman harus dibaca secara menyeluruh?Sebab, cerita yang ingin disampaikan penulis bisa terbaca dengan baik apabila sudah tahu konflik, klimaks masalahnya dan juga bagaimana penyelesaian Mencatat Peristiwa yang TerjadiKedua, mencatat peristiwa penting yang muncul dalam setiap harus per paragraf, tetapi akan terlihat setiap bagian-bagian ada hal yang ingin disampaikan dengan jelas dan mencatat bisa dengan mengingatnya di otak atau lebih baiknya mencatat secara jelas dalam catatan kertas Juga 4 Fakta Unik Panjang Usus Manusia, Menakjubkan!3. Menyimpulkan CeritaLangkah selanjutnya adalah menyimpulkan cerita dari peristiswa-peristiwa penting yang telah kalian catat peristiwa penting ini apabila disusun secara singkat akan menjadi alur cerita yang lebih tugas kaliana dalah membuat simpulan cerpen adalah membuat rangkuman cerita dalam beberapa paragraf saja sehingga orang yang membaca bisa tahu apa yang ada dalam cerpen tersebut tanpa harus membacanya sampai inilah yang menjadi bahan untuk langkah terakhir dan menentukan tema dengan benar dan Menentukan Inti CeritaTerakhir adalah menentukan inti sudah membuat rangkuman atau ringkasan cerpen, pasti akan mudah sekali membuat kalimat atau kata singkat dari isi keseluruhan inti dari rangkuman yang telah dibuat ini yang disebut dengan tema Juga Lagu Bungong Jeumpa, Mulai dari Lirik hingga Makna yang Bisa Diajarkan pada Si KecilItu dia Moms seputar tema cerpen, dari pengertian hingga cara menentukannya. Semoga membantu ya!
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan08 Agustus 2022 1435Jawaban yang tepat adalah A. Perhatikan penjelasan berikut, ya. Cerpen adalah bentuk karya sastra fiksi yang menggambarkan suatu tokoh serta lingkungannya, disertai berbagai permasalahan yang menimpa para tokoh tersebut serta bagaimana solusi untuk memecahkan permasalahan itu. Salah satu unsur cerpen adalah tema. Tema adalah gambaran dasar dari keseluruhan isi cerita. Tema disampaikan oleh pengarang melalui kisah hidup tokoh yang mengisi keseluruhan cerita. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.
cara pengarang menyampaikan tema cerpen adalah