Mulaidari diri sendiri, usahakan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selalu sediakan tempat sampah di lingkungan sekitar tempat tinggal. 2. Pengelompokan Sampah Selain dengan tidak membuang sembarangan, contoh melestarikan lingkungan yang berikutnya yaitu dengan mengelola sampah. Itudia 7 inovasi teknologi pengelolaan sampah buatan Indonesia yang berfungsi untuk mengurangi jumlah sampah di Indonesia, terutama sampah plastik. Meski demikian, sebagai masyarakat umum kita juga bisa membantu mengurangi meningkatnya jumlah sampah lho. Caranya dengan membuang sampah dengan dipilah serta tidak membuangnya sembarangan. Posterdipasang di tempat keramaian dan strategis, seperti di kawasan sekolah, pasar, perkantoran, fasilitas kesehatan. Poster menurut kamus besar bahasa indonesia adalah contoh poster lingkungan ini, dari berbagai sumber baik dari karya poster lingkungan sekolah yang satu ini mengampanyekan tentang gerakan membuang Untukitu, Teach For Indonesia melakukan Gerakan Kampanye "Yuk Buang Sampah Pada Tempatnya" sebagai kelanjutan dari Gerakan "Study On The Road" di tahun 2012. Untuk mengubah karakter masyarakat Jakarta, karena kurangnya kesadaran menjaga lingkungan sekitar. a mengubah pola pikir bahwa sampah bukan lagi "sampah" yang tidak bermanfaat, mengelola sampah=investasi terutama kesehatan, mengelola sampah itu sederhana dan mudah. b. Penerapan prinsip 3R yaitu Reduce (mengurangi timbulan sampah), Reuse (menggunakan kembali sampah yang dihasilkan) dan Recycle (mendaur ulang sampah yang dihasilkan). robbi laa tadzarni fardan wa anta khoirul waaritsin. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pemanasan global menyebabkan dampak yang semakin serius seiring bertambahnya tahun apalagi ditambah dengan perkembangan teknologi industri yang tidak ramah lingkungan. Perkembangan teknologi industri yang semakin pesat namun tidak disertai dengan solusi atas pengaruhnya terhadap lingkungan semakin memperburuk dampak dari pemanasan global itu sendiri. Namun bukan itu saja, perbuatan manusia yang cenderung negatif dan tidak ramah lingkungan menjadi sebab yang konsisten atas pemanasan global. Apalagi dengan adanya tingkat kepadatan penduduk dan pembukaan lahan untuk daerah pemukiman maupun kegiatan industri menjadi penambah sebab bertambah buruknya pemanasan global. Manusia yang kodratnya suka merusak dan melakukan kegiatan-kegiatan ilegal lainnya untuk memenuhi kepuasan dirinya sendiri menyebabkan kerusakan alam. Jika hal ini terus saja dibiarkan maka akan terjadinya krisis lingkungan yang akan mengganggu kesejahteraan dan kenyamanan ini diperlukan sikap yang kooperatif dan kesadaran bersama guna menangani masalah ini. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menggalakkan gerakan penghijauan guna mengurangi dampak pemanasan global dan tetap terjaganya lingkungan yang lestari sebagai penunjang masa depan. Peran pemuda sangat dibutuhkan dalam masalah ini untuk memulai langkah dan melestarikan gerakan Go Green karena para generasi mudalah yang nantinya akan mengambil alih kehidupan di masa yang akan datang. Perkembangan teknologi akan terus berjalan karena manusia tentunya akan selalu mencari inovasi-inovasi baru guna mempermudah kehidupan dan mengatasi tuntutan masalah-masalah yang ada. Oleh karena itu, perlu dibekali dari sekarang bahwa perkembangan teknologi ramah lingkungan sangat dibutuhkan dan perlu ditekankan bahwa gerakan penghijauan sebagai solusi dari dampak pemanasan global dan pelestarian lingkungan harus dilakukan mulai dari sudah banyak yang menyadari akan pentingnya gerakan Go Green termasuk kampus sudah menerapkan dan menggunakan sistem green campus guna menunjang gerakan penghijauan sebagai langkah untuk mengatasi dampak pemanasan global. Kampus merupakan tempat bagi mahasiswa melakukan suatu pembelajaran maupun kegiatan perkuliahan lainnya. Sebuah kampus harus bisa menjadi tempat yang nyaman bagi mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahan dan mampu memfasilitasi mahasiswa melakukan perannya dalam mengurangi dampak pemanasan global dengan gerakan Go Green. Seorang mahasiswa yang cenderung lebih aktif dalam berbagai kegiatan dan melakukan pergerakan merupakan langkah yang tepat untuk menjadikannya sebagai subjek dalam upaya Go Green. Para generasi muda yang lebih dominan menyukai hal-hal yang bisa memprovokasi orang lain dapat dijadikan sebagai pelaku utama dalam gerakan Go Green agar bisa mengajak dan membentuk kesadaran masyarakat atas pentingnya Go Green dalam upaya mengurangi dampak pemanasan global dan teknologi industri tidak ramah lingkungan yang selalu menjadi masalah yang Go green merupakan upaya untuk mengembalikan kenyamanan alam dan melakukan kegiatan-kegiatan yang ramah lingkungan agar fungsi alam tetap terjaga dengan baik dan merawat bumi dari kerusakan. Ada banyak hal yang bisa dilakukan dalam gerakan Go Green guna mengatasi dampak pemanasan global dan perkembangan tenologi industri yang tidak ramah lingkungan. Upaya itu bisa dilakukan dari langkah kecil yang kita lakukan setiap harinya namun akan menjadi langkah yang berpengaruh besar jika dilakukan secara berkala dan tetap konsisten. Berikut adalah upaya-upaya yang bisa dilakukan dalam gerakan Go Green untuk mengurangi dampak pemanasan global 1. Penanaman PohonPenanaman pohon merupakan salah satu cara efektif yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global. Kemajuan transportasi menjadi penyebab atas peningkatan kadar karbon dioksida CO2 yang ada di udara sehingga bisa memperburuk masalah pemanasan global. Dengan menanam pohon kita dapat mengurangi emisi karbon dioksida CO2 dan dapat menambah emisi oksigen sehingga lingkungan menjadi lebih sehat dan nyaman. Penanaman pohon dapat menambah ekologi kawasan yaitu dapat mengurangi panas yang ada di daerah tersebut. Selain itu juga dapat menambah nilai estetika dari suatu kawasan yang tentunya akan menimbulkan Mengurangi penggunaan sampah plastikSeiring berkembangnya waktu, penggunaan sampah plastik terus saja bertambah yang tentu saja menyebabkan dampak bagi lingkungan. Sampah plastik merupakan sampah yang susah untuk terurai sehingga sampah ini perlu ditangani dengan benar. Di dalam era teknologi insudtri yang berkembang pesat seperti sekarang menyebabkan hampir semua barang atau produk menggunakan kemasan berbahan plastik sehingga penggunaan plastik semakin bertambah. Dalam era perkembangan teknologi industri ini, penggunaan sampah plastik semakin bertambah dan menyatakan peningkatan tiap tahunnya seperti yang dilansir dari data artikel DetikNews, timbunan sampah yang ada di Indonesia di Tahun 2020 mencapai 67,8 ton. Ditambah lagi dengan pola kehidupan masyarakat yang cenderung membuang sampah sembarangan menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan. Oleh karena itu, harus adanya kesadaran agar mengurangi penggunaan plastikdan menggantinya dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Hal ini harus diperhatikan juga oleh pihak industri untuk membuat produk yang ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan plastik. 3. Membuang sampah pada tempatnya Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa manusia akan terus menghasilkan sampah. Keberadaan sampah yang akan terus bertambah dengan seiringnya waktu jika tidak ditangani dengan benar maka akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Pola perilaku manusia yang cenderung lebih suka membuang sampah sembarangan menadi masalah dari dulu yang harus dihadapi. Dalam hal ini diperlukan adanya sikap kooperatif dan kesadaran bersama mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya untuk melakukan gerakan Go Green sebagai upaya mengurangi pemanasan global. jika kebiasaan membuang sampah sembarangan masih terus dibiarkan maka akan menyebabkan kerusakan lingkungan dan pemanasan global akan terus bertambah sehingga aktivitas keseharian juga akan terganggu oleh lingkungan yang tidak sehat. Lingkungan yang tidak sehat ini juga akan menurunkan kualitas kehidupan Mendaur ulang sampah Ada banyak sekali sampah yang bisa didaur ulang untuk mengurangi penimbunan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Eksistensi sampah yang yang terus mengalami peningkatan mendesak kita untuk melakukan berbagai cara untuk mengurangi keberadaanya. Dengan daur ulang, sampah yang mulanya hanya sebuah barang yang tidak berguna bisa dijadikan sebuah barang yang penuh estetika dan kaya akan nilai ekonomis. Salah satunya adalah menjadikan sampah menjadi sebuah karya seni yang mempunyai nilai estetika bahkan di zaman sekarang sudah banyak yang menjadikan sampah sebagai peluang usaha yaitu dengan membuat sebuah barang yang memiliki nilai ekonomis. Di instansi-instansi pendidikan juga sudah menerapkan kegiatan mendaur ulang sampah dengan menjadikannya sebah karya atau dengan menerapkan Bank sampah dimana para siswa akan menukarkan sampahnya dengan uang senilai berat sampahnya. Hal ini bisa mendidik para siswa untuk menjadikan sampah sebagai sesuatu yang berguna dan meningkatkan kesadaran siswa dalam menjaga kelestarian lingkungan sebagai upaya mengurangi dampak pemanasan Menggunakan peralatan elektronik secukupnya 1 2 Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Nama ErlinaNpm 2121020040Pentingnya Membuang Sampah Pada Tempat nyaLingkungan adalah tempat dimana kita memulai semua aktifitas kita sehari-hari. Lingkungan juga merupakan tempat tinggal semua makhluk hidup yang ada di bumi ini termasuk manusia, hewan dan tumbuhan. Karena itu kita sebagai manusia juga harus selalu menjaga kebersihan lingkungan disekitar kita ini. Yaitu selalu menjaga dan merawat lingkungan kita agar bersih dan indah dengan cara tidak membuang sampah sembarang. Sampah itu sendiri merupakan sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam. Membuang sampah sembarangan sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat di Indonesia. Mengapa dikatakan kebiasaan karena sering terlihat warga yang masih membuang sampah tidak pada tempatnya. Terkadang tempat sampah yang sudah disediakan namun masyarakat seolah olah tidak melihatnya malah membuang sampah tersebut di mana mana. Membuang sampah sembarangan merupakan perbuatan yang tidak baik yang dapat membuat lingkungan menjadi kotor. Hal ini menandakan bahwa kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempat nya masih sangat kurang maka dari itu kita sebagai makhluk hidup harus senantiasa peduli akan lingkungan kita. Jika lingkungan kita kotor akibat pembuangan sampah tentu saja kita tidak bisa hidup dengan nyaman. Perlu kita sadari bahwa masih banyak orang orang yang tidak peduli yaitu suka membuang sampah sembarangan baik di kalangan anak anak, remaja bahkan kalangan orang dewasa. Bahkan sering nya orang orang membuang sampah sembarangan bahkan sudah menjadi kebiasaan bagi mereka. Tidak jarang kita melihat pengguna jalan terlihat membuang sampah dengan sengaja. Meskipun sudah banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi sampah yang berserakan seperti menyediakan tempat sampah, sepertinya tidak berfungsi karena masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan. Perlu kita ketahui bahwa sampah terdiri dari dua jenis yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah tersebut bersifat terurai dan juga tidak dapat terurai. Dari sampah sampah tersebut jika sampah tidak dikelola dengan baik akan berpengaruh terhadap lingkungan hidup masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Sampah dapat menimbulkan dampak negatif seperti dampak terhadap kesehatan. Dan Dengan adanya sampah yang menumpuk dapat menyebabkan bencana banjir dan menimbulkan berbagai macam penyakit sehingga tidak elok dipandang mata. Bahaya kesehatan yang ditimbulkan dari adanya sampah yang menumpuk adalah diare, tipus dan sebagainya yang menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah. Disamping itu sampah yang berwujud cairan akan Merembes ke dalam tanah atau aliran air/got sungai. Masyarakat yang menjadikan aliran air atau sungai sebagai tempat sampah akan mencemari air sehingga, berbagai makhluk yang ada di dalam sungai seperti ikan akan mati. Tak lain masyarakat membuang sampah sembarangan yaitu dengan membuang sampah ke saluran air atau got yang akan menyebabkan bau yang tidak sedap. Selain berbau kurang sedap sampah yang menumpuk dialiran air/ got akan mengakibatkan meluapnya sungai dan terjadilah banjir. Banjir juga merupakan salah satu masalah yang di sebabkan oleh sampah yang menumpuk tetapi, banjir juga disebabkan oleh perbuatan manusia sendiri dengan tetap membuang sampah sembarangan ke aliaran air atau sungai. Padahal sudah banyak aturan tentang larangan membuang sampah sembarangan yaitu aturan yang menyebutkan tentang denda dan kurungan penjara bagi membuang sampah sembarangan tetapi, masyarakat tetap saja abai tidak mematuhi aturan tersebut. Bahkan masyarakat sering kali menyalahkan pemerintah akan terjadi nya banjir yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Padahal pemerintah itu sendiri sudah sering memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai kesadaran untuk membuang sampah pada tempat nya. Namun masyarakat tidak mematuhi dan membuang sampah di mana mengatasi kebiasaan tersebut pemerintah harus melakukan sosialisasi lebih rutin agar masyarakat lebih patuh akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita dan masyarakat harus belajar untuk membuang sampah ditempatnya agar lingkungan rumah, sekolah bahkan sungai menjadi bersih dan tidak tercemar. Jadi masyarakat pun harus merubah cara berfikir untuk menjaga lingkungan yaitu tidak membuang sampah sembarangan. Masyarakat dan pemerintah harus bekerjasama untuk menjaga lingkungan serta membantu dalam menyediakan tong sampah untuk setiap daerahnya baik tong sampah untuk organik maupun non organik agar masyarakat dapat memilah sampah sampah tersebut yang akan mereka buang nanti. Sementara masyarakat juga harus membantu pemerintah dalam menjaga lingkungan sekitar dengan cara melakukan daur ulang kembali sampah menjadi suatu produk kreatifitas. Yaitu dengan cara mendaur ulang sampah menjadi barang seperti tas dari kerajinan daur ulang tersebut. Tujuan nya untuk mengurangi sampah yang menumpuk agar lingkungan kembali menjadi bersih dan nyaman. Dari dampak yang terjadi akibat membuang sampah sembarang dapat kita ambil kesimpulan yaitu manfaat membuang sampah pada tempatnya yaitu1. Dapat terhindar dari berbagai macam penyakit2. Mencegah terjadi nya banjir3. Mencegah bau yang tidak sedap di lingkunganJadi hal yang dapat kita lakukan agar lingkungan kembali bersih dan nyaman yaitu dengan rutin gotong royong membersihkan lingkungan. Kesimpulan yang dapat kita ambil yaitu kita sebagai masyarakat harus lebih sadar dan peduli untuk membuang sampah pada tempatnya, tidak menebang pohon sembarangan, dan tidak memakai lahan yang bukan seharusnya agar tidak terjadi banjir dan bencana lainnya. Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya Sumber foto Dokumentasi Pribadi Tumpukan Sampah yang berada di Jalan Simalingkar Ujung Dekat Pasar Induk Kota MedanSampah merupakan salah satu masalah yang sering menjadi suatu masalah atau penyebab dari pencemaran lingkungan. Dimana yang kita ketahui banyak sekali terdapat tempat pembuangan sampah dengan sembarangan sehingga membuat satu wilayah tersebut menjadi kotor. Kejadian ini dapat terjadi dikarenakan ulah manusia dimana kepeduliaan masyarakat akan kebersihan lingkungan sangat rendah. Salah satu wilayah yang sudah tercemar akibat pembuangan sampah sembarangan adalah Kota Medan. Terdapat banyak sekali penumpukan sampah secara tidak teratur di berbagai Kota Medan sehingga membuat kota ini mendapat sebutan kota terkotor. Bukan hanya penumpukan sampah secara sembarangan di berbagai daerah namun Kota Medan masih terdapat banyak sampah yang berserakan dijalan yang tidak dibuang sesuai tempatnya. Ada banyak sekali pengaruh negatif yang didapat dari membuang sampah secara sembarangan. Mulai dari pencemaran lingkungan yaitu membuat lingkungan menjadi kotor, menimbulkan bau yang tidak sedap, menjadi salah satu penyebab datangnya penyakit ke wilayah tersebut serta dapat menyebabkan terjadinya banjir. Semua resiko buruk ini tentunya akan dapat merugikan masyarakat sekitar. Sumber foto Dokumentasi Pribadi di Jalan Simalingkar Ujung Dekat Pasar Induk Kota Medan Sumber foto Dokumentasi Pribadi Tumpukan sampah yang berada di Jalan Simalingkar Ujung Dekat Pasar Induk Kota mencegah terjadinya penumpukan sampah di beberapa wilayah maka pemerintah harus segera mengambil tindakan dengan membuat suatu gerakan agar bersama-sama dengan masyarakat untuk dapat membersihkan tumpukan sampah yang sudah banyak terdapat di beberapa daerah kota medan, serta setelah dibersihkan pemerintah harus menegaskan kepada seluruh warga atau masyarakat untuk tidak mengulang kembali perbuatan tidak ramah lingkungan mereka dengan membuat beberapa sanksi tegas terhadap masyarakat yang melanggar aturan yang sudah ditetapkan. Mengolah sampah jugaa merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinyaa penumpukan sampah. Sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang akan digunakan dan dibutuhkan oleh masyarakat. Selain mengolah menyediakan tempat sampah di berbagai tempat sekitaran wilayah Kota Medan dapat dijadikan salah satu cara agar masyarakat terbiasa untuk membuang sampah pada tempatnya. Membuat larangan disertakan sanksi di wilayah yang sering dijadikan tempat pembuangan sampah yang tidak teratur juga akan membuat warga menjadi takut membuang sampah kembali. Dengan begini, masayarakat akan terbiasa untuk tidak membuang sampah dengan sembarangan. Menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman adalah tugas dari masyarakat. Jika bukan masyarakat lantas siapa yang dapat menciptakan kelestarian dari suatu wilayah tersebut? kesadaran manusia sangat berperan penting dalam merawat dan menjaga lingkungan. Untuk apa segala upaya dilakukan namun masyarakatnya tetap tidak sadar akan perbuatan mereka sehingga akan terus mengulang untuk membuang sampah sembarangan. Masyarakat yang cerdas adalah mereka yang tau bahwa membuang sampah dengan sembarangan akan menyebabkan beberapa pengaruh yang nantinya akan merugikan masyarakat itu sendiri. Mengikuti aturan pemerintah tentang sampah dan melaksanakan untuk membuang sampah pada tempatnya adalah salah satu solusi yang akan mengurangi penumpukan sampah secara tidak teratur. Mari rawat dan cintai lingkunganmu, hindari dari adanya penumpukan sampah agar wilayah yang kita tempati menjadi tempat yang paling nyaman untuk kita tinggali dikarenakan bersih dan terbebas dari penyakit. Eli Agustina Tarigan, Mahasiswa Jurusan Kewirausahaan Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan. Gaya Hidup Thursday, 01 Jun 2023, 1140 WIB Apa itu sampah? Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Makhluk hidup seperti manusia selalu mencemari lingkungan karena tingkah lakunya, karena membuang kotoran akibat proses pencemaran dan metabolismenya. Saat ini Indonesia berada di peringkat kedua negara penghasil sampah plastik di laut terbanyak di dunia. Hal ini berdasarkan laporan dari Dr. Jenna Jambeck yang dilakukan pada tahun 2015. Luar biasa, bukan? Sebagai generasi muda Indonesia, seharusnya kita turut prihatin dengan keadaan bangsa kita ini. Pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat menimbulkan bertambahnya volume, jenis dan karakteristik sampah yang semakin beragam. Bayangkan, dalam penghitungan sampah yang dilakukan saat kegiatan Java Jazz Festival 2016 yang dinamai Less Waste More Jazz selama tiga hari mencatat 7,5 ton sampah yang dihasilkan. Angka sebesar itu merupakan banyaknya sampah yang dihasilkan pengunjung yang datang untuk menonton festival tersebut. Tidak hanya itu, fakta mengejutkan lainnya ialah, penyumbang terbesar sampah berasal dari sampah rumah tangga, di mana setiap rumah memiliki peran dalam menghasilkan banyak sampah setiap harinya. Keadaan ini lebih diperparah dengan perilaku masyarakat Indonesia yang kurang peduli terhadap lingkungan. Perilaku sering membuang sampah yang tidak pada tempatnya, semakin membudaya. Padahal perilaku tidak ramah lingkungan ini memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan merusak lingkungan. Sayangnya sebagian besar masyarakat belum sadar akan bahaya yang ditimbulkan dari perilaku membuang sampah sembarangan ini. Sampah yang menumpuk akibat perilaku buang sampah sembarangan akan mencemari lingkungan. Lingkungan akan terlihat kumuh karena terkotori sampah. Selain itu sampah yang menumpuk menimbulkan bau busuk yang mengganggu. Tumpukan sampah juga berbahaya bagi kesehatan. Sampah merupakan sarang kuman yang menyebabkan penyakit seperti diare, kolera, disentri, gatal-gatal dan lain-lain. Adanya kesadaran dari masyarakat tentang masalah sampah sangat penting. Revolusi budaya buang sampah sangat diperlukan untuk mengurangi dampak dari perilaku buang sampah sembarangan yang sudah kita lakukan selama ini, dan gerakan zero waste akan sangat membantu. Apa itu zero waste? Zero waste ialah gerakan untuk menyelamatkan lingkungan. Zero artinya nol, kosong, atau bebas, sedangkan waste artinya sampah. Jadi zero waste adalah gerakan untuk meminimalisasi timbulnya sampah, bahkan jika memungkinkan tidak menghasilkan sampah sama sekali. Bagaimana caranya tidak menghasilkan sampah? Padahal aktivitas kita sehari-hari saja sudah menghasilkan sampah. Contohnya, saat kita berbelanja kita menggunakan kantong plastik yang hanya sekali pakai setelah itu dibuang dan menjadi sampah. Padahal, sampah plastik memerlukan waktu ratusan tahun untuk terurai. Alangkah baiknya jika kita beralih ke dari penggunaan kantong plastik ke penggunaan tas kain, yang tidak hanya sekali pakai. Gerakan zero waste dapat juga dilakukan dengan memilah sampah, lalu mendaur ulangnya. Sampah dipilah menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah Organik degradable, yaitu sampah basah atau sampah yang mudah terurai seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah anorganik undegradable adalah sampah kering atau sampah yang tidak mudah terurai dalam waktu yang singkat. Contohnya adalah kantong plastik, gelas plastik, bohlam lampu, barang pecah belah, sampah medis, sampah industri. Gerakan zero waste ini sejalan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo nomor 16 tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sampah. Dalam Pasal 11, yang berbunyi “Dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan meliputi penyediaan tempat sampah dan pembuangan sampah ke TPS serta membayar retribusi sesuai ketentuan yang berlaku.” Cara mengelola sampah yang berwawasan lingkungan dijelaskan dalam Peraturan Daerah tahun 2011 pasal 17, “usaha pengelolaan sampah meliputi 3R, yaitu reduce mengurangi sampah, reuse memanfaatkan sampah, recycle mendaur ulang sampah.” Gerakan zero waste ini sudah mulai diterapkan di RT2/6 Kampung Gawanan Sukoharjo. Setiap rumah memilah sampah rumah tangga masing-masing, baik berupa sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik berupa kertas, barang pecah belah, plastik, dan besi dikelola dengan cara ditabung di Bank Sampah Tiga Melati. Bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomis. Dengan menabung di bank sampah, masyarakat tidak hanya membuang sampah, tetapi juga mendapatkan uang dari hasil menabung sampah di bank sampah tersebut. Lalu sampah organik bisa dimanfaatkan dengan menjadikannnya kompos menggunakan komposter. Komposter adalah suatu alat yang digunakan untuk menguraikan sampah yang mudah terurai secara biologi menggunakan bakteri pengurai sampai terbentuk pupuk organik[8]. Pengomposan adalah proses penguraian sampah yang mudah terurai secara biologi menjadi pupuk organik.[9] Sampah organik dimasukkan ke dalam komposter, lalu selang beberapa waktu kemudian akan menjadi pupuk cair dan pupuk organik. Pupuk tersebut bisa digunakan untuk memupuk tanaman sayur mayur, tanaman bumbu, dan sebagainya. Hasil dari cocok tanam tersebut bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas gizi keluarga karena tanaman ditanam secara alami dengan menggunakan pupuk organik bukan pestisida. Lalu apa yang akan kita dapatkan dengan semua usaha tadi? Usaha tidak akan mengkhianati hasil, begitu orang bijak mengatakan. Jika kita berhasil menerapkan semua itu dalam kehidupan sehari-hari, maka bangsa Indonesia tidak hanya bersih lingkungannya tetapi juga memiliki rakyat yang cerdas dalam mengelola lingkungan dan kita akan terlepas dari budaya membuang sampah sembarangan yang sudah menjadi kebiasaan kita. Indonesia akan terbebas dari masalah sampah selama-lamanya. Kampung Gawanan sebuah kampung kecil di Kabupaten Sukoharjo telah berhasil membuktikan bahwa zero waste bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Inti dari gerakan ini adalah kita harus mengubah perilaku kita menjadi lebih peduli terhadap lingkungan. Pada era saat ini, sebagai generasi muda yang akan memegang kendali kehidupan dalam masyarakat di masa yang akan datang, maka sudah sepantasnya bagi kita untuk menjadi generasi yang bijak dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah ikut dalam gerakan menjaga kebersihan lingkungan. Lingkungan kita sudah jauh dari yang namanya bersih dan asri karena tercemari berbagai macam polusi dan limbah. Kepedulian terhadap lingkungan itu mungkin bentuknya sangat sederhana dan mudah dilakukan, misalnya memungut dan membuang sampah pada tempatnya atau mengolah sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat. Jika itu terus dilakukan, maka lambat laun kepedulian itu akan menjadi kebiasaan kita, sehingga kita tidak akan merasa nyaman bila sehari saja tidak melakukan sesuatu yang baik bagi lingkungan. Zero waste menggerakkan kita untuk peduli. Memupuk empati, sehingga kepekaan memahami situasi dan kondisi orang lain tetap ada, walaupun dalam bentuk yang sederhana. Jika hal-hal tersebut diterapkan khususnya untuk generasi muda maka akan terus terwujud dan tercipta aktivis-aktivis muda yang peduli akan lingkungan. Revolusi budaya buang sampah dengan gerakan zero waste dapat kita mulai dari diri kita sendiri, dari usaha yang paling kecil, dan dimulai sekarang juga untuk Indonesia yang lebih baik di masa mendatang. gerakanzerowaste Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Gaya Hidup JawabanKurangnya fasilitas atau tempat pembuangan sampahKurang banyak tempat sampah. ... TPA yang jauh dari lingkungan. Tempat Penampungan Akhir atau pembuangan sampah yang jauh dari tempat JawabanAdanya fasilitas umum untuk membuang Orang Membuang Sampah Sembarangan Kurangnya fasilitas atau tempat pembuangan sampah Kurang banyak tempat sampah. ... TPA yang jauh dari lingkungan. Tempat Penampungan Akhir atau pembuangan sampah yang jauh dari tempat tinggal.

gerakan membuang sampah pada tempatnya